MEMOTIVASI SEMANGAT SISWA
MEMOTIVASI SEMANGAT SISWA MELALUI PERMAINAN
ELANG DAN AYAM DALAM PEMBELAJARAN PJOK DI SMA NEGERI BARANUSA
(oleh : ADOLOF B MAU, S.Pd)
Belajar
merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antar
stimulus dan respon (Robert, 2014). Hal ini dapat dijadikan sebagai sumber
acuan dalam pengambilan keputusan bagi peserta didik dalam bertindak dengan
cara yang baru guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan sebagai hasil
dari terciptanya hubungan yang saling mempengaruhi buah dari stimulus dan
respon. Interaksi yang terbangun antara pendidik dan peserta didik pun harus
dua arah agar proses belajar mengajar yang dilakukan dapat melahirkan reaksi
pada kedua belah pihak.
Dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) pada implementasi kurikulum merdeka
saat ini merupakan bagian integral dari kurikulum yang fokus pada pengembangan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, kemampuan berpikir kritis,
stabilitas emosional, interaksi sosial, penalaran dan tindakan moral melalui
aktivitas jasmani. Kebutuhan dan karakteristik peserta didik menjadi poin
penting yang dijadikan sebagai landasan dalam memacu Guru Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan di sekolah dalam menyusun rencana program pembelajaran
secara sistemik sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik secara
organik, neoromuskuler, persepsual, kognitif, sosial, dan emosional.
Metode
Pembelajaran Penjas yang diberikan harus mampu melihat tingkat kompleksitas
pembelajaran, sarana dan prasarana yang tersedia, serta kemampuan rata-rata
yang dimiliki peserta didik. Hal ini mendorong penulis menciptakan sebuah
metode mengajar yang nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran dengan
cara yang menyenangkan.
Permainan
adalah aktivitas menyenangkan yang dilakukan untuk bersenang-senang. Games
adalah aktivitas yang dilakukan demi kesenangan dan memiliki peraturan.
Santrock (2007: 216-217). Permainan sangat banyak jenisnya dan beragam
modifikasi permainan dapat di adopsi ke dalam lingkup pembelajaran PJOK. Dengan
permainan-permainan sederhana yang di sesuaikan dengan materi dan karakteristik
peserta didik diharapkan mampu menggugah semangat belajar siswa untuk menerima
materi inti yang akan di ajarkan.
Motivasi
siswa dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut
antara lain cita- cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa,
kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
serta upaya guru membelajarkan siswa. Sebagai guru kita harus selalu kreatif
dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Perlu adanya tips
dan trik agar peserta didik tertarik dan termotivasi untuk mengikuti alur
pembelajaran.
Permainan sederhana merupakan salah satu bentuk inovasi dan kreativitas yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan motivasi belajar Siswa di SMA N Baranusa. Permainan tersebut bisa berupa ice breaking atau permainan berkelompok yang menekankan pada keaktifan peserta didik. Berikut ini salah satu contoh permainan sederhana yang bisa di gunakan dalam memotivasi dan meningkatkan semangat siswa dalam pembelajaran PJOK di SMA N Baranusa.
AYAM DAN ELANG
Permainan ini
sangat mudah dan asik di lakukan. siswa akan di ajak untuk berjalan dan berlari
dengan mengikuti alunan irama:
A. Cara Bermain Permainan Ayam dan Elang
1. Siswa akan di kelompokkan dalam beberapa kelompok yang jumlahnya sama.
2. Setiap kelompok terdiri atas 8 –10 siswa. Salah seorang siswa akan berperan sebagai elang.
3. Salah seorang siswa akan berperan sebagai induk ayam.
4. Sisanya akan berperan sebagai anak ayam.
5. Elang akan mengejar dan menangkap anak ayam satu per bsatu Induk
ayam akan berjuang untuk melindungi anak - anaknya.
B. Peraturan Permainan Ayam dan Elang
1.
Elang akan mengejar dan menangkap anak-anak ayam.
2.
Induk ayam akan melindungi anak-anaknya dengan menghalangi elang.
3.
Jika anak ayam terpisah
dari induknya, maka anak ayam tersebut dapat berlari sekencang-kencangnya agar
tidak tertangkap oleh elang.
4. Jika elang dapat menangkap semua anak ayam, maka elang dan
anak-anak yang ditangkap akan berganti peran menjadi induk ayam dan anak-anak
ayam.
5. Sedangkan induk ayam yang tidak dapat menjaga anaknya akan
berganti peran menjadi elang.
6. Agar permainan lebih menarik, maka jumlah elang dapat ditambah,
sehingga induk ayam lebih waspada lagi dalam melindungi anak-anaknya.
Dalam permainan ini diperlukan keterampilan berlari yang baik
Gerakan Lari
Ketika siswa berlari, gerak utama yang dominan untuk di lakukan
adalah gerakan langkah kaki dan ayunan lengan. Selain itu, dalam berlari siswa juga perlu memperhatikan kecondongan
badan (disesuaikan dengan jenis lari), pengaturan napas, serta
harmonisasigerakan lengan dan tungkai.
Yang paling menentukan kecepatan dalam berlari adalah panjang
langkah dan kerapatan langkah. Langkah kaki terdiri atas tahap menumpu dan
tahap melayang. Dalam proses berlari, gerakan dimulai dengan kaki menumpu,
kemudian tahap mendorong (kaki tolak), serta gerakan kaki ayun.
Dalam permainan ‘Ayam dan Elang’ sangat diperlukan perjuangan dan
kerja sama agar anak-anak ayam tidak ditangkap oleh elang. Terima kasih
Komentar
Posting Komentar